Satu demi satu aku mampu
membuktikan Kebesaran Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Perkasa.
Di pelosok desa, di pemukiman kumuh, di lingkungan para pejabat,
dan lain sebagainya. Haru biru merebak sukmaku tatkala menyaksikan tanganku
dijabat tiap anggota masyarakat di berbagai kota yang pernah kusinggahi.
Tangisku pecah dalam qalbuku, terharu
akan kebesaran Tuhan Yang Maha Agung.
Doa diucapkan masyarakat
dari mulut ke mulut: " Mas Fitrul semoga diberi keselamatan dan kesehatan
prima. Hanya Gusti Allah yang Mampu membalas semua yang Mas Fitrul lakukan
terhadap kami ini".
Mendengar itu, tak terasa
menitik tangisku, begitu Maha Mulia Gusti Allah ku. Apa yang kulakukan pun aku
kurang mengerti, karena aku hanya mengikuti petunjuk Nya.
Detik demi detik, hari demi
hari, dan tahun pun berganti tahun. Perjuangan untuk memahami filosofi
kehidupan masih terus berjalan hingga denyut nafas terakhir.
Gusti Allah telah
mengajarkanku untuk tetap tabah, kuat, dan adil terhadap segenap lapisan
masyarakat.
Tahukah sahabat semua bahwa
aku begitu terharu kemarin saat seorang nenek dari Ambon menyalamiku sangat
lama sambil berkali-kali mengucap terima kasih dan syukur kepada Allah? Aku
tergetar luarbiasa merasakannya. Ketika kulepas berkali kali, direngkuhnya kembali
tanganku serasa mengucap doa dan rasa syukur.
Ya Allah, hanya Engkau yang
kuanut dan titah Mu adalah anugerah terbesar bagiku. Tabahkan aku selalu dalam
perjuangan ini, perjuangan untuk mengerti tentang makna hidup dan kehidupan.
FITRULLAH
the researcher
the researcher
Tidak ada komentar:
Posting Komentar