(keterangan: gambar diambil dari internet sebagai ilustrasi semata)
Tuhan itu memang Maha Kuasa.
Seperti halnya siang ini, saya tidak mengerti mengapa harus berjalan ke arah jalan itu.
Saat berdiri dan berjalan tersebut, tiba-tiba saja ada seorang anak perempuan yang tergeletak jatuh, kejang-kejang. Ya, anak itu bersama kedua orangtuanya yang serta merta mendudukkan putrinya di pangkuannya sambil mengelus-elus kepala sang anak.
Saya perhatikan betul apa yang terjadi dan segera saya dekati keluarga kecil tersebut. Tanpa tahu siapa yang mengawalinya, kedua orangtua sang anak segera menceritakan perihal kesehatan putrinya mengapa bisa kejang-kejang demikian.
Sudah ke dokter, periksa kepala, dan ahli alternatif, tidak menunjukkan sesuatu yang aneh/ rusak di area kepala, tulang, maupun organnya. Saking putus asanya hingga diobatkan ke supranatural untuk memeriksa unsur non medis jika ada.
Saya terus mendengarkan cerita yang mengharukan ini. Disebutkan bahwa sang anak ini sering sekali kejang (bukan epilepsi menurut dokter) beberapa kali setiap hari. Begitu seringnya kejadian kejang tak terduga ini, maka orangtuanya harus siaga setiap saat untuk dapat memberikan pertolongan jika terjadi kejang setiap saat.
Orangtuanya juga menceritakan bahwa jika sangat lelah maka kejang akan terjadi tanpa gejala apapun, terutama saat tidur ataupun berbalik dari posisi tidur.
Diceritakan pula bahwa anak ini pernah jatuh terduduk saat bermain sepatu roda, namun gejala yang paling dirasa yaitu sepulang dari outbond fullday.
Saya katakan bahwa lupakan unsur non medis (supranatural), karena ini murni sakit syaraf. Saya akan tunjukkan bahwa ini murni syaraf, karena jelas terlihat ada bengkak di titik-titik syaraf lengan, tumit, dan tulang duduk. Saya mengetahuinya saat saya sentuh di ketiga (3) titik syaraf tersebut.
Mudah-mudahan ada perubahan positif, saya akan coba bantu semampu saya.
Setelah saya sentuh beberapa kali dengan kecepatan cukup kira-kira 2 menit, saya menyuruh sang anak untuk berlari dan melompat-lompat hingga lelah, dan benar saja ternyata kejang tidak terjadi.
Melihat perubahan positif tersebut, kedua orang tua sang anak tampak gembira dan sembab menangis terharu: "Saya akan anggap saudara mas nya, dibalik keputusasaan saya masih terselip optimisme dan alhamdulillah Allah menjawab optimisme saya siang ini. Terima kasih mas. Saya akan sering bertemu dengan mas nya untuk setiap perubahan positif putri kami".
Saya pun menjawab: "Jangan percaya ucapan saya, karena manusia banyak dustanya, namun peganglah segala ketentuan Allah SWT. Karena Dia lah Sang Maha Menyembuhkan, bukan saya. Insya Allah putri Anda akan baik-baik saja dan itu terlihat dari berlari dan melompat berkali-kali pun sudah tidak kejang kembali. Mudah-mudahan ada kesembuhan ke depan atas ijin Allah SWT".
FITRULLAH
Global Society Care
www.fitrullah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar