Tubuh manusia adalah fitrah yang baik. Unsur-unsur tubuh pun sedemikian bagusnya, saling menopang antar organ di dalamnya, mulai jantung, hati (liver), pankreas, ginjal, dan lain sebagainya.
Setiap saat berdenyut, memompa aliran baik ke segenap bagian tubuh manusia. Karena itulah manusia bisa beraktivitas dengan segala akal fikirannya selama di dunia.
Pengendali fungsi tubuh sehingga dapat terus berfungsi baik (normal) adalah pancaindera manusia sendiri, mulai mulut, kulit, mata, hidung, dan telinga, Di kelima indera inilah pintu masuk segenap unsur makanan minuman, suara, rasa, penglihatan, bau ke dalam tubuh manusia. Dan kelima indera ini dikendalikan oleh akal fikiran, nafsu, dan sanubari manusia. Akal fikiran, nafsu, dan sanubari inilah yang menjadi motor pengendali utama untuk kelima pancaindera manusia.
#Buktikan saja semisal: umbar makan minum apapun tanpa seleksi sehat atau tidak, mengabaikan rasa kenyang sekalipun, niscaya beberapa bagian tubuh kita akan merasakan tidak enak bahkan sakit saat itu atau di kemudian waktu.
#Buktikan saja semisal: telan semua omongan orang, baik buruk ataupun tidak, masukkan ke hati tanpa penyaringan satupun, niscaya tubuh kita akan merasa tidak enak bahkan sakit di bagian tubuh tertentu.
#Buktikan saja semisal: sentuh semua hal-hal yang beracun, yang dilarang agama, hal-hal yang diluar batas kewajaran (panas/ dingin/ membahayakan), niscaya kulit dan beberapa bagian tubuh kita akan merasakan tidak enak atau bahkan sakit di kemudian waktu.
#Buktikan saja semisal: umbar bicara kita tanpa filter kata-kata baik, yang keluar hanya kata-kata negatif, benci, amarah, dan lain-lain negatif, niscaya beberapa bagian tubuh kita akan merasakan tidak enak atau bahkan sakit di kemudian waktu.
dan lain sebagainya.....
Mengapa kita merasa tidak enak, tidak nyaman, bahkan sakit beberapa bagian tubuh kita saat itu atau di kemudian waktu? tidak lain dan tidak bukan karena kita telah meletakkan akal, fikiran dan sanubari kita jauh di bawah telapak kaki kita dan nafsu terumbar bebas tanpa sekat pengendali seluruh pancaindera kita.
Sejauh pengalaman saya selama ini, dari desa hingga perkotaan, dari masyarakat berbagai golongan, baik muda/ tua, baik pria/ wanita, atau yang dianggap masyarakat pinggiran hingga masyarakat elit sekalipun, hal-hal di atas menjadi faktor utama ada tidaknya penyakit itu hinggap di tubuh seorang manusia tanpa pandang bulu.
Akal fikiran dan sanubari adalah kontrol nafsu atas seluruh pancaindera manusia. Untuk bisa lepas dari sebuah penyakit ganas sekalipun maka akal fikiran yang dituangkan dalam bentuk ikhtiar (usaha) yang didasarkan sanubari (petunjuk Tuhan Yang Maha Kuasa), sehingga melahirkan kontroling nafsu adalah kunci kesembuhan sebuah penyakit ganas sekalipun.
Jika akal fikiran dan sanubari ini dialiri oleh Dzat Tuhan Yang Maha Dashyat, maka manusia akan memiliki kesadaran diri atas nafsu selama ini sehingga mampu untuk instropeksi diri dan memiliki kontrol penuh atas nafsu itu sendiri.
Karena itulah kesembuhan itu datangnya dari sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Manusia hanya diharuskan mengkondisikan dirinya untuk sepenuhnya paham akan akal, fikiran, nafsu, dan sanubarinya untuk selalu dekat dengan Dzat-Nya Yang Maha Agung, karena segala sesuatu yang berlebihan itu sungguh tidak baik.
Saya masih belajar dan belum tentu benar, karena itu mohon maaf jika ada kekeliruan dari semua postingan saya di atas jika kurang berkenan, karena hanya Tuhan Yang Maha Kuasa sumber kebenaran itu sendiri.
Fitrullah
Global Society Care
www.fitrullah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar