(Jgn lupa LIKE, SHARE dan SUBSCRIBE videonya KLIK D SINI)
Penyair ini mengaku musafir, hidup di jalanan, datang mendadak (tanpa di-skenario/ undangan) di tengah acara dan memberikan kejutan hadiah berupa puisi. Semuanya spontan dari nuraninya sendiri, tanpa settingan apapun. Terima kasih atas puisinya Bapak :)
Penyair ini mengaku musafir, hidup di jalanan, datang mendadak (tanpa di-skenario/ undangan) di tengah acara dan memberikan kejutan hadiah berupa puisi. Semuanya spontan dari nuraninya sendiri, tanpa settingan apapun. Terima kasih atas puisinya Bapak :)
--------------------------------------------------------------
Kira-kira arti pusinya sebagai berikut:
(Ini yang berhasil ditangkap artinya):
"Patuhlah pada ibu bapakmu, hormatlah pada syeh mu, penuhi aturan rajamu dengan untaian doa
Sebuah karya puisi Bhinneka Tunggal Ika, dengan segala doa, hanya dengan ketulusan jiwa membuka mata dunia, madura madura madura tempat belajar kita
Mari saling menghormati, bersatu dalam bingkai negara kesatuan bhinneka tunggal ika
Mari kita jaga, kita pelihara, jangan saling Intip! sehingga Indonesia akan dikagumi sampai usia dunia "
Sebuah karya puisi Bhinneka Tunggal Ika, dengan segala doa, hanya dengan ketulusan jiwa membuka mata dunia, madura madura madura tempat belajar kita
Mari saling menghormati, bersatu dalam bingkai negara kesatuan bhinneka tunggal ika
Mari kita jaga, kita pelihara, jangan saling Intip! sehingga Indonesia akan dikagumi sampai usia dunia "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar