#Riset_Kehidupan
Yang saya paham bahwa orang sombong akan menemui resultan kesombongannya cepat atau lambat. Ada aksi pasti ada reaksi, itu hukum sains. Jika kesombongan dilontarkan ke dimensi tak rata/ lunak/ tidak beraturan, mungkin kesombongan itu akan terserap ke dalam dimensi tak rata/ lunak/ tidak beraturan tersebut. Namun jika kesombongan itu dilontarkan ke dimensi cermin datar yang bersih, maka pantulannya akan luarbiasa kembali pada asal kesombongan itu. Menyadarkan orang-orang sombong itu harus memiliki sifat cermin datar yang bersih tersebut.
Coba saja lontarkan seluruh kesombonganmu di depan cermin datar yang
bersih, apa yang kamu lihat? Semakin lama dirimu melontarkan kesombongan
di depan cermin datar yang bersih, niscaya dirimu akan berhenti dengan
sendirinya karena akan merasa malu terhadap apa yang terlihat di cermin
datar yang bersih tersebut.
Sulit menjadi cermin datar yang bersih, karena itu hanya sedikit manusia yang mampu menjadi cermin datar yang bersih.
Manusia seolah-olah menjadi cermin datar yang bersih, namun itu akan dibuktikan seiring berjalannya waktu atas sifat, sikap, dan perbuatan sehari-harinya.
Tugas manusia di dunia hanyalah saling mengingatkan atas rahmatan lil alamin, bukan saling memvonis, karena kebenaran sejati itu datangnya dari sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Wallahu alam
#Daily_Notes
(fitrullah)
Sulit menjadi cermin datar yang bersih, karena itu hanya sedikit manusia yang mampu menjadi cermin datar yang bersih.
Manusia seolah-olah menjadi cermin datar yang bersih, namun itu akan dibuktikan seiring berjalannya waktu atas sifat, sikap, dan perbuatan sehari-harinya.
Tugas manusia di dunia hanyalah saling mengingatkan atas rahmatan lil alamin, bukan saling memvonis, karena kebenaran sejati itu datangnya dari sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Wallahu alam
#Daily_Notes
(fitrullah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar